فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِن

counter

Translite

Blog Archive

Labels

Tuesday, September 24, 2019

Materi Bahasa Arab Kelas 7 SMPIA 26 YK


BAB I
التحيّة و التعارف
)أدوات الإستفهام)
Adawatul Istifham adalah kata yang digunakan untuk menanyakan sesuatu baik yang berakal ataupun yang tidak berakal. Di dalam bahasa Arab juga terdapat beberapa kata tanya untuk menanyakan maksud dan tujuan tertentu. Berikut ini adalah pembahasan mengenai kata-kata tanya dalam bahasa Arab.
1.      أ/هل (Apakah)
Kata tanya  هَلْ ataupun أَ yang berarti apakah,
digunakan untuk keperluan menanyakan tentang keadaan sesuatu yang belum diketahui. Biasanya, jawaban dari pertanyaan yang diawali kata tanya tersebut selalu dijawab dengan ya ataupun tidak. Contohnya:
Apakah Kamu Sakit?
هَلْ أَنْتَ مَرِيْضٌ؟
Tidak, saya sehat
لاَ، أَنَا فِيْ صِحَّةٍ
2.      ما/ماذا  (Apa)
Kata tanya مَاذَا atau مَا yang berarti apa, digunakan untuk menanyakan jenis, nama, ataupun bentuk dari suatu hal (benda/keadaan). Contohnya:
Apa yang kau tulis?
مَاذَا تَكْتُبُ ؟
Aku sedang menulis surat
أَكْتُبُ رِسَالَةً
Untuk membentuk sebuah kalimat tanya menggunakan kata tanya apa, kamu juga perlu tahu kata tunjuk dalam bahasa Arab seperti berikut ini:
هَذَا = Hadza : Ini (kata tunjuk dekat untuk laki-laki)

هَذِهِ = Hadzihi: Ini (kata tunjuk dekat untuk perempuan)

ذَ لِكَ = Dzalika : Itu (kata tunjuk jauh untuk laki-laki)

تِلـْكَ = Tilka: Itu (kata tunjuk jauh untuk perempuan)

Catatan: Yang dimaksud laki-laki di atas bukan hanya berlaku pada manusia tetapi juga kata benda yang mempunyai gender laki-laki begitu juga berlaku untuk perempuan.
Contoh:
مَا هَذا؟ = Ma Hadza? = Apa ini?

هذا كِتَابٌ = Hadza Kitaabun = Ini buku
3.      من  (siapa)
Kata tanya مَنْ yang berarti siapa, digunakan untuk menanyakan subjek (pelaku), ketentuan tokoh, dan orang. Contohnya:

Siapa yang menulis ini?
مَنْ كَتَبَ هَذَا ؟
Ahmad yang menulis ini
أَحْمَدُ كَتَبَ هَذَا
Siapa = مَنْ = Man
 مَنْ digunakan untuk menanyakan nama orang atau profesinya. Coba perhatikan kata ganti yang digunakan untuk mengiringi مَنْ 
هُوَ =Huwa=Dia(laki-laki)
هِيَ =Hiya=Dia(perempuan)
هُمْ =Hum=Mereka(laki-laki)
هُنَّ =Hunna=Mereka(perempuan)
أنْتَ =Anta=Kamu(laki-laki)
أنْتِ =Anti=Kamu(perempun)
أنـَا =Ana=Saya
نَحنُ = Nahnu = Kita/Kami
Contoh: 
مَنْ هُوَ؟ = Man Huwa? = Siapa Dia?
هُوَ مُدَرِّسٌ = Huwa Mudarrisun = Dia seorang guru
4.      أي/أيّة (yang mana)
Kata tanya أَيُّ ataupun أَيَّةُ yang berarti yang mana, digunakan untuk menanyakan pilihan yang tersedia, dan apa yang akan dipilih oleh si penjawab. Contohnya:
Pena yang manakah yang kamu suka?
أَيُّ قَلَمٍ  تُحِبُّ ؟  
Aku suka pena yang hitam.
 أُحِبُّ قَلَمَ اْلأَسْوَدِ 
5.      مَتَى (kapan)
Kata tanya مَتَى yang berarti kapan, digunakan untuk menanyakan keterangan waktu kapan suatu hal akan ataupun telah dilakukan/berlangsung. Contohnya:
Kapan engkau pergi?
مَتَى  تَذْهَبُ ؟
Aku pergi besok.
 ذهبأَ غَدًا

Kapan= مَتىَ = Mata 

Untuk menanyakan waktu digunakan kata "مَتىَ" Dalam membuat kalimat tanya menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan waktu berikut ini:

اليوم = al-yauma = Hari ini
نهارا = nahaaron = Siang hari
صباحا = shobaahan = Pagi hari
مساء = masaa-an = Sore hari
غدا = ghodan = Besok
الأن = al-aan = Sekarang

Contoh:
مَتىَ صَلاةُ العَصْرِ؟ = Kapan waktu sholat ashar?
صلاةُ العَصْرِ فِي المَسَاءِ = Sholat ashar di sore hari
6.      أَيْنَ (dimana/kemana)
Kata tanya أَيْنَ yang berarti dimana/kemana, digunakan untuk menanyakan keterangan tempat terjadinya suatu hal. Contohnya:
Kemanakah engkau akan pergi?
أَيْنَ  تَذْهَبُ ؟
Aku hendak pergi ke kampung.
أَذْهَبُ إِلَى الْقَرْيَةِ

Dimana = أيْنَ = Aina 

 "أيْنَ" merupakan sebuah kata tanya untuk menanyakan tempat (posisi sesuatu).
Mari perhatikan beberapa kata yang menunjukkan tempat: 
فِي = Fii = Di dalam

عَلىَ = 'Alaa =  Diatas

تـَحْتَ = Tahta = Di bawah

مِنْ = Min =  Dari

أَمَامَ = Amaama =  Di depan

وَرَاءَ = Waroo-a = Di belakang

بـِجَانِبَ =Bijanibi =  Di samping

بَيْنَ = Baina = Diantara

Contoh: 
أيْنَ الكِتـَابُ؟ = Aina Kitaabun? = Dimana buku?

الكِتـَابُ عَلىَ الْمَكـْتـَبِ = Kitaabun 'Alal Maktabati = Buku di atas meja

7.      كَيْفَ (bagaimana) 
Kata tanya كَيْفَ yang berarti bagaimana, digunakan untuk menanyakan keaadaan, cara, serta situasi. Contohnya:
Bagaimana engkau pergi?
كَيْفَ تَذْهَبُ ؟
Aku pergi naik bus.
أَذْهَبُ بِالْحَافِلَةِ
8.      كَمْ (berapa)
Kata tanya كَمْ yang berarti berapa, digunakan untuk menanyakan jumlah ataupun bilangan. Contohnya:
Berapa hari engkau pergi?
كَمْ يَوْمًا تَذْهَبُ ؟

Aku pergi selama tiga hari.
أَذْهَبُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ

9.      لِمَاذَا (mengapa)
Kata tanya لِمَاذَا yang berarti mengapa, digunakan untuk menanyakan sebab terjadinya sesuatu. Contohnya:
Mengapa engkau terlambat?
لِمَاذَا  تَأَخَّرْتَ ؟
Jalanan macet.
الطَّرِيْقُ مُزْدَحِمَةٌ

Kenapa = Limadza = لِمَاذا

 "لِمَاذا" gabungan dari dari tiga kata, yaitu "لِ" (dibaca "li" yang artinya untuk/karena) dan kata "مَا" serta kata "ذا" yang merupakan kependekan dari "هَذا". 
Ketika ada pertanyaan yang diawali dengan "لِمَاذا" maka jawabannya adalah dengan "لِأنَّ" atau "لِ" diikuti alasannya.
 Contoh:

لِماذا تَأخَّرَعَلِيٌ؟ = = Kenapa kamu terlambat?
لِأنَّ بَيْتـَهُ بَعِيْدَةٌ = Saya terlambat karena rumah saya jauh.
10.  لِمَنْ (punya siapa)
Kata tanya لِمَنْ yang berarti punya siapa, digunakan untuk menanyakan kepemilikan suatu benda, siapa pemilik dari benda tersebut. Contohnya:
Punya siapakah pena ini?
لِمَنْ هَذَا الْقَلَمُ ؟
Ini pena Ahmad.
قَلَمُ هَذَا لِاحْمَدِ
Peserta didik dapat memperhatikan ayat yang terdapat didalamnya adawatul istifham yang dikaitkan dengan materi BAB I, baik ayat atau hadits serta percakapan da;lam buku YPI akan ditemukan beberapa kalimat/kata tanya dengan berbagai fungsinya.
Kata tanya dalam bahasa arab yang dikarang oleh tim YPI dikategorikan atau dibagi menjadi 9 kata tanya, dengan jumlah yang berbeda tetapi tidak mengurangi aspek pengetahuan karena dalam bahasa arabada bebrapa kata yang sama dalam arti berbeda dalam pengucapan seperti contoh diatas dengan kata هل dan أ yang memiliki arti “Apakah”
Perhatikan Ayat dibawah ini
 وَزَرَابِيُّ مَبۡثُوثَةٌ ١٦ أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلۡإِبِلِ كَيۡفَ خُلِقَتۡ ١٧  وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ كَيۡفَ رُفِعَتۡ ١٨ وَإِلَى ٱلۡجِبَالِ كَيۡفَ نُصِبَتۡ ١٩  وَإِلَى ٱلۡأَرۡضِ كَيۡفَ سُطِحَتۡ ٢٠ فَذَكِّرۡ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٞ ٢١  لَّسۡتَ عَلَيۡهِم بِمُصَيۡطِرٍ ٢٢ إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ ٢٣  فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلۡعَذَابَ ٱلۡأَكۡبَرَ ٢٤ إِنَّ إِلَيۡنَآ إِيَابَهُمۡ ٢٥  ثُمَّ إِنَّ عَلَيۡنَا حِسَابَهُم ٢٦  
16. Dan permadani-permadani yang terhampar.
17. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan,
18. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
19. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
20. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
21. Maka berilah peringatan, karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
22. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,
23. Tetapi orang yang berpaling dan kafir,
24. Maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
25. Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,
26. Kemudian Sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.

Perhatikan percakapan dibawah ini dengan baik dan bacalah terus menerus

BAB II
الأسرة
(ضمير منفصل)
Dhomir dalam bahasa arab dhomir dibagi menjadi dua yaitu dhomir muttasil (dhomir yang terpisah) dan dhomir munfasil (dhomir yang bersambung dengan kalimat).
Ada 14 Dhomir, yaitu:
(Huwa): Dia Seorang Laki-Laki
هُوَ
(Humaa): Mereka Berdua Laki-Laki
هُمَا
(Hum): Mereka Banyak Laki-Laki
هُمْ
(Hiya): Dia Seorang Perempuan
هِيَ
(Humaa): Mereka Berdua Perempuan
هُمَا
(Hunna): Mereka Banyak Perempuan
هُنَّ
(Anta): Kamu Seorang Laki-Laki
أَنْتَ
(Antumaa): Kalian Berdua Laki-Laki
أَنْتُمَا
(Antum): Kalian Banyak Laki-Laki
أَنْتُمْ
(Anti): Kamu Seorang Perempuan
أَنْتِ
(Antumaa): Kalian Berdua Perempuan
أَنْتُمَا
(Antunna): Kalian Banyak Perempuan
أَنْتُنَّ
(Ana): Saya «Laki-Laki/Perempuan»
أَنَا
(Nahnu): Kami «Laki-Laki/Perempuan»
نَحْنُ
Kata ganti atau dhomir dalam bahasa arab memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan peruntukannya, sebagai contoh dalam kata ganti ada yang digunakan untuk kata Mudzakar/Muannats maka ini semuanya dibedakan, ada juga kata tunggal, ganda dan jamak semuanya ada dalam kata ganti bahasa arab ini, bahkan ada yang memiliki dua fungsi yang bisa digunakan baik untuk kata mudzakar atau kata muannats seperti kata “Ana dan Nahnu” kedua kata ini dapat digunakan sesuai dengan keadaannya.
Jika kita menelaah kembali dalam buku-buku kaidah bahasa arab maka akan menemukan Dhomir yang telah dikelompokkan menjadi tiga macam:
1.      Mutakallim ( مُتَكَلِّم ) atau pembicara orang pertama.
·         Mufrad/Tunggal: أَنَا  untuk Mudzakkar maupun Muannats.
·         Mutsanna/Jamak: نَحْنُ untuk Mudzakkar maupun Muannats.
2.      Mukhatab ( مُخَاطَب ) atau lawan bicara orang kedua. Terdiri dari:
·         Mufrad: أَنْتَ (Anta) untuk Mudzakkar dan أَنْتِ (Anti) untuk Muannats.
·         Mutsanna: أَنْتُمَا untuk Mudzakkar maupun Muannats.
·         Jamak: أَنْتُمْ (antum) untuk Mudzakkar dan أَنْتُنَّ (antunna) untuk Muannats.
3.      Ghoib ( غَائِب ), tidak berada di tempat stau orang ketiga. Terdiri dari:
·         Mufrad: هُوَ (huwa) untuk Mudzakkar dan هِيَ (hiya) untuk Muannats.
·         Mutsanna:  هُمَا untuk Mudzakkar maupun Muannats.
·         Jamak: هُمْ (Hum) untuk Mudzakkar dan هُنَّ (Hunna) untuk Muannats.

Perhatikan ayat-ayat dibawah ini dengan baik
قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١  ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢  لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ ٣  وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ ٤
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡكَٰفِرُونَ ١  لَآ أَعۡبُدُ مَا تَعۡبُدُونَ ٢  وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ أَعۡبُدُ ٣  وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٞ مَّا عَبَدتُّمۡ ٤ وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ أَعۡبُدُ ٥  لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ دِينِ ٦
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Pada contoh kedua surat diatas maka akan ditemukan kata ganti yang sudah anda ketahui, sehingga membantu peserta didik dalam menemukan kata ganti dalam alquran, sesuai dengan buku bahasa arab yang dikembangkan oleh YPI, bahasa Arab Qurani.
Perhatikan percakapan dibawah ini!

BAB III
السكن
(ضمير متصل)
Dhomir Muttashil (ضمير متصل)
 Dhomir muttashil adalah dhomir yang penulisannya bersambung dengan kata yang lain. Dhomir ini berkedudukan sebagai objek atau menyatakan kepemilikan.
Ada 12 dhomir muttashil atau 14 dengan pengulangan -kumaa dan humaa. Dhomir muttashil yang berfungsi sebagai objek sama persis dengan dhomir yang menyatakan kepemilikan hanya ada satu yg berbeda yaitu pada Anaa (أنا). Objek dari Anaa adalah -nii (ني) sedangkan kepemilikan nya -ii (ي) atau -ya (ي).
§     Dhoroba nii Yaziidun (ضربني يزيد): Yazid memukulku
- Akhiran -ku memakai -nii karena berkedudukan sebagai objek.
§     haadzaa kitaabii (هذا كتابي) : ini buku ku
- Akhiran -ku memakai -ii karena menyatakan kepemilikan.
Untuk dhomir selain anaa sama antara kepemilikan dan objek.
§     Nahnu (نحن) : -naa (نا)
- dhoroba naa Yaziidun (ضربنا يزيد) : Yazid memukul kami
- haadzaa kitaabu naa (هذا كتابنا) : ini kitab kami
§     Anta (أنت) : -ka (ك)
- dhoroba ka Zaidun (ضربك زيد) :Yazid memukul mu
- haadzaa kitaabu ka (هذا كتابك) : ini buku mu
§     Anti (أنت) : -ki (ك)
-dhoroba ki Zaidun (ضربك زيد) : Zaid memukul mu
-haadzaa kitaabu ki (هذا كتابك) : ini buku mu
§     huwa (هو) : hu/hi (ه)
- haadzaa kitaabuhu (هذا كتابه) : ini bukunya
- fii kitaabihi (في كتابه) : di dalam bukunya
Note: memakai -hu jika didahului dhommah atau fathah, memakai -hi jika didahului kasroh.
§     hiya (هي) :haa (ها)
haadzaa kitaabuhaa (هذا كتابها)
§     hum (هم): hum,-him (هم)
§     hunna (هن): hunna,-hinna (هن)
§     humaa (هما): humaa (هما)
§     Antum (أنتم): kum (كم)
§     Antunna (أنتن): kunna (كن)
§     Antumaa (أنتما ): kumaa (كما).


Sekarang perhatikan doa iftitah yang menggunakan dhomir muttasil
 وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Anda akan menemukan banyak kata benda yang menggunakan kata ganti muttasil yang tersambung dan memiliki arti kepemilikan seperti yang dijelaskan diatas, oleh sebab itu kata ganti ini sering dijumpai diberbagai percakapan dalam kehidupan sehari-hari dengna menggunkan bahasa arab, jika kata ganti muttasil ini tidak difaahami dengan baik maka akan kesulitan dalam memahami teks bahasa arab yang tersambung dengan dhomir, karena ada juga kata benda atau kata dalam bahasa arab memiliki penulisan akhiran yang sama atau pelafalan yang sama.
Perhatikan percakapan dibawah ini!








Untuk membantu dalam pemahaman materi silahkan kerjakan contoh-contoh soal pada link berikut ini BANK SOAL BAHASA ARAB KELAS 7 dengan Password kisi-kisi . Adapun Lembar kisi-kisi yang akan diujikan pada ujian PTS 1 oktober 2019 Kisi-kisi PTS kelas 7A-F

Khusus Kelas SKS pola 4 Silahkan Klik disini ujian akan dilaksanakan pada tgl 26 September 2019



0 komentar

Post a Comment